Menjadi generasi LDII tak hanya menguasi ilmu, tetapi juga harus menjadi generasi yang professional religious. Menjadi generasi yang professional religious artinya dapat memiliki moralitas dan religiusitas dalam berkarakter Indonesia dan karakter agama yang kuat.
Hal tersebut telah disampaikan oleh ketua LDII KH Chriswanto Santoso di program acara Tribun Bastroy pada Jumat (23/9). Jelang Muswil VII LDII Prov. Maluku, program ini secara eksklusif membahas tentang bagaimana upaya membangun Maluku dengan Generasi unggul professional religious.
Saat ini menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) supaya tidak menjadi beban demografi adalah suatu keharusan yang harus dilakukan. “Hal ini sangat krusial, apalagi adanya kecanggihan teknologi, dan dunia digital, ujar Chiswanto.
Ia menekankan, generasi muda menjadi subyek yang harus diperhatikan terutama dengan mempersiapkan dan memperbanyak literasi digital. Chriswanto menambahkan,”SDM itulah yang harus dipersiapkan, untuk mengubah mindset dan perilaku orang memang kerja besar”,
Pun, Chriswanto juga memaparkan , bahwa selama ini LDII telah membuat program 8 Bidang Pengabdian Prioritas, yakni kebangsaan, Pendidikan, Keagamaan, Ekonomi Syariah, Kesehatan, Teknologi Digital, Pangan, Energi Baru-Terbarukan, yang mana telah sejalan dengan program Pemerintah.
Tak hanya itu Anggota DPR RI Fraksi PKS Saadiah Uluputty juga menjadi narasumber dalam program tersebut. Pada pemaparan program 8 Bidang Pengabdian Prioritas tersebut, Saadiah mengharapkan potensi Sumber Daya Alam Maluku mampu bersanding dengan program yang telah dibuat oleh LDII. Chiriswanto menegaskan, jangan hanya wacana atau diskusi, jadilah orang bermanfaat.”Melangkah dari impian, ada evaluasi, kemudian lebih baik lagi, seperti yang telah saya kutip, khoirunnas anfauhum linnas, bermanfaat untuk lainnya.”